DPR Susun RUU Kripto, Pecahkan Rekor Pemungutan Suara

Sheetstowebsite.com Selamat datang semoga kalian mendapatkan manfaat. Di Jam Ini aku ingin mengupas sisi unik dari Crypto,blog. Konten Yang Menarik Tentang Crypto,blog DPR Susun RUU Kripto Pecahkan Rekor Pemungutan Suara Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

Setelah melalui proses yang panjang, pengesahan RUU pada Rabu malam semakin menimbulkan pertanyaan mengenai keberlanjutan dan keselarasan agenda Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam menyikapi regulasi kripto. Kebuntuan yang berlangsung selama dua hari ini menimbulkan keraguan apakah anggota partai dapat mencapai konsensus untuk menyetujui versi akhir RUU yang harus disetujui menjadi undang-undang.

Kepala DPR, Mike Johnson dari Partai Republik, menghadapi tantangan besar. Dengan hanya dapat kehilangan segelintir suara dari rekan-rekannya, upaya untuk meloloskan rancangan undang-undang ini harus melalui pemungutan suara yang cukup ketat. Momen ini sangat krusial, mengingat ketegangan di antara para anggota partai yang memiliki pandangan beragam mengenai regulasi kripto.

Pada tanggal 16 Juli 2025, masa depan tiga RUU yang berkaitan dengan kripto dipertanyakan setelah anggota Partai Republik yang konservatif menunda pengesahan RUU tersebut selama sepuluh jam. Penolakan yang muncul tak hanya berasal dari kalangan konservatif garis keras, tetapi juga anggota parlemen di komite-komite kunci yang terlibat dalam penyusunan undang-undang ini.

Dari laporan yang beredar, terungkap bahwa kehadiran sejumlah token yang signifikan dimiliki oleh mantan Presiden Donald Trump dan beberapa rekannya menimbulkan kekhawatiran di kalangan anggota parlemen. Ada potensi kekhawatiran mengenai manipulasi harga yang bisa terjadi sebagai dampak dari kepemilikan tersebut. Hal ini menambah kompleksitas dalam proses pengesahan RUU yang sudah berlarut-larut.

Rekor pemungutan suara marathon dicatatkan pada hari Rabu minggu lalu, menandai pemungutan suara terbuka terpanjang dalam sejarah modern DPR. Ini menunjukkan betapa pentingnya isu regulasi kripto di mata para anggota, sekaligus menandai kebangkitan minat yang tinggi terhadap kebijakan ini. Bagi industri kripto yang sebelumnya telah menyuntikkan ratusan juta dolar kepada anggota DPR dalam siklus kampanye, kegagalan untuk meloloskan RUU ini tentu menjadi sebuah kekecewaan besar.

Dengan harapan yang hampir pupus untuk meloloskan kerangka kerja regulasi kripto, momen ini menjadi sangat krusial, terutama mengingat banyak pihak menantikan apa yang dikenal sebagai Pekan Kripto. Dalam konteks ini, Undang-Undang GENIUS menjadi sorotan utama, di mana undang-undang ini diharapkan dapat meletakkan negara dalam posisi yang menguntungkan dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Tiongkok dan Eropa.

Tiga RUU yang kini menjadi sorotan meliputi Undang-Undang GENIUS, yang telah disetujui oleh Senat pada bulan Juni lalu, dan dua RUU lainnya yang saat ini sedang dihadapkan dengan proses awal di DPR. Penantian akan keputusan akhir dari anggota DPR semakin mendalam, sementara di luar sana, komunitas kripto berharap agar RUU ini dapat disahkan untuk memberikan kepastian hukum dan jalur yang jelas bagi perkembangan industri ke depan.

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya yang akan diambil oleh DPR. Pertanyaan yang tak terjawab pun terus mengalir: Akankah kesepakatan tercapai? Apakah kepentingan berbagai pihak dapat disatukan demi mencapai solusi yang saling menguntungkan? Jelas bahwa masa depan regulasi kripto masih penuh tantangan, namun harapan tetap ada dari berbagai kalangan untuk masa depan yang lebih cerah.