Inggris Jual Bitcoin Sitaan Demi Penyehatan Anggaran

Sheetstowebsite.com Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Di Jam Ini aku mau membahas keunggulan Crypto,blog yang banyak dicari. Konten Yang Terinspirasi Oleh Crypto,blog Inggris Jual Bitcoin Sitaan Demi Penyehatan Anggaran Jangan kelewatan simak artikel ini hingga tuntas.

Laporan terbaru mengungkap bahwa Kementerian Dalam Negeri saat ini tengah menyusun kerangka kerja untuk penyimpanan dan pengelolaan aset kripto, termasuk rencana untuk melakukan likuidasi. Mereka mengusulkan penawaran tender yang mencapai 40 juta poundsterling sebagai komisi untuk proses ini. Menariknya, baru-baru ini tersiar kabar bahwa pemerintah Amerika Serikat telah menjual lebih dari 80% dari cadangan bitcoinnya, meninggalkan sekitar 29.000 BTC.

Dengan statusnya sebagai bank terbesar di Amerika Serikat berdasarkan total aset, langkah ini berpotensi memberikan keunggulan kompetitif bagi JPMorgan di tengah semakin meningkatnya minat dari institusi terhadap aset kripto. Mengacu pada berita yang dilaporkan oleh Yahoo Finance pada tanggal 23 Juli 2025, ekonom Peter Schiff memberikan komentar melalui platform X terkait laporan dari The Telegraph. Ia menyebutkan bahwa Kanselir Inggris, Rachel Reeves, sedang mempertimbangkan opsi untuk menjual simpanan bitcoin yang disita oleh kepolisian demi mengatasi defisit fiskal negara.

Sebelumnya, JPMorgan dilaporkan sedang melakukan evaluasi terhadap kebijakan anyar yang dapat memungkinkan mereka untuk menawarkan pinjaman berbasis kripto. Meskipun ada perintah eksekutif dari Presiden AS, Donald Trump, yang melarang penjualan BTC yang tersimpan dalam cadangan, JPMorgan nampaknya berencana untuk berkolaborasi dengan penyedia kustodian pihak ketiga guna menjaga keamanan aset nasabah selama proses pinjaman berlangsung.

Pada bulan Mei, CEO JPMorgan, Jamie Dimon, juga melontarkan kritik terhadap ide pemerintah AS yang berupaya untuk mengakumulasi Bitcoin, dengan menyebutnya tidak masuk akal. Sebelumnya, para eksekutif bank terbesar di AS ini mengadakan pertemuan dengan gugus tugas kripto dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) untuk mendiskusikan regulasi yang mengatur aset digital serta potensi dampak dari pergeseran pasar modal menuju penggunaan blockchain publik.

Peter Schiff memanfaatkan kesempatan ini untuk mengejek pendukung Bitcoin seperti Michael Saylor, dengan menyatakan bahwa perusahaannya, Strategy Inc, akan menjadi calon pembeli untuk Bitcoin tersebut. Ia berharap AS tidak membelinya sebagai bagian dari cadangan strategis negara.

Menurut laporan dari Financial Times yang dirilis pada hari Selasa sebelumnya, JPMorgan kini tengah menjajaki kemungkinan untuk memberikan pinjaman tunai kepada nasabah dengan jaminan berupa Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH). Dikutip dari U.Today pada 22 Juli 2025, langkah baru ini menandai pergeseran penting bagi JPMorgan, yang selama ini hanya menerima produk investasi kripto yang tidak langsung, seperti Exchange-Traded Fund (ETF), sebagai jaminan. Dengan skema baru ini, para nasabah dapat menggunakan aset kripto mereka sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman, tanpa perlu mengkonversiknya terlebih dahulu menjadi mata uang fiat.

Jika kebijakan ini diimplementasikan, ini akan menjadi perubahan signifikan bagi bank yang selama ini dikenal skeptis terhadap aset kripto. Ekonom Peter Schiff juga meremehkan langkah Michael Saylor untuk menjual Bitcoin (BTC), terutama dalam konteks rencana Inggris untuk melepas bitcoin curian senilai hampir USD 6,7 miliar, atau sekitar Rp 109,18 triliun, dalam upaya mengatasi defisit anggaran.

Aksi jual yang diantisipasi ini terjadi bersamaan dengan reli besar dalam pasar kripto, yang telah membawa Bitcoin ke level tertinggi dalam sejarahnya, yakni lebih dari USD 123.000 atau sekitar Rp 2 miliar. Mengutip Cointelegraph pada 18 Juni 2025, menurut catatan SEC, para eksekutif JPMorgan Chase telah mengadakan diskusi dengan SEC mengenai dampak potensial dari pergeseran aktivitas pasar modal yang beralih ke blockchain publik, termasuk perubahan model bisnis yang mungkin terjadi dan bagaimana perusahaan dapat menilai risiko serta manfaat dari perubahan tersebut.

Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga mengeksplorasi jejak bisnis JPMorgan di ruang kripto, termasuk platform digital yang mereka miliki yang menangani pembelian kembali, pinjaman jangka pendek, serta layanan utang digital. JPMorgan berupaya untuk mendorong perspektif kompetitif guna tetap menjadi pemimpin di pasar sekaligus memanfaatkan teknologi blockchain untuk transaksi yang lebih cepat dan efisien, serta membuka aliran pendapatan baru melalui aset token.