Mark Zuckerberg: TikTok, Tantangan Besar bagi Meta

Sheetstowebsite.com Bismillah semoga semua urusan lancar. Di Momen Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Tekno,blog. Konten Yang Terinspirasi Oleh Tekno,blog Mark Zuckerberg TikTok Tantangan Besar bagi Meta Jangan berhenti di sini lanjutkan sampe akhir.

Pada tahun 2018, muncul sebuah dokumen yang menunjukkan bahwa CEO Meta, Mark Zuckerberg, sempat mempertimbangkan untuk memisahkan Instagram dari perusahaan induknya karena kekhawatiran akan masalah antitrust. Dalam sebuah email yang ditujukan kepada CFO Facebook pada tahun 2012, Zuckerberg bahkan menyebutkan bahwa akuisisi Instagram akan membantu menetralisir kompetitor yang ada di pasar. Pernyataan ini menandai langkah strategis Zuckerberg dalam menghadapi persaingan di industri media sosial.

Liputan6.com melaporkan bahwa Zuckerberg menganggap TikTok sebagai ancaman yang signifikan dan mendesak bagi Meta. Dalam sidang antitrust oleh Federal Trade Commission (FTC) di Amerika Serikat, ia menyampaikan bahwa lonjakan popularitas TikTok sejak tahun 2018 telah berkontribusi pada penurunan pertumbuhan di perusahaan yang dipimpinnya. Dalam kesempatan itu, ia juga ditanya mengenai kebijakan Meta dalam menghadapi pesaing seperti Instagram pada saat diakuisisi.

Sebagai bagian dari proses hukum tersebut, Zuckerberg dikabarkan telah menawarkan penyelesaian senilai USD 450 juta, yang dicatat jauh di bawah tuntutan FTC yang mencapai USD 30 miliar. Bukti yang diajukan dalam persidangan mencakup beragam email dan pesan lama dari Zuckerberg. Dalam salah satu dokumen, dirinya mengungkapkan kemungkinan bahwa Meta mungkin terpaksa memisahkan Instagram dan WhatsApp dalam waktu 5 hingga 10 tahun ke depan.

Selain itu, Zuckerberg juga memberikan kesaksian tentang tawaran yang pernah ia ajukan untuk mengakuisisi Snapchat, yang mencapai USD 6 miliar. Sayangnya, tawaran tersebut ditolak oleh CEO Snapchat, Evan Spiegel. Meski begitu, Zuckerberg mencoba untuk membantah anggapan negatif mengenai kebijakan akuisisi perusahaan-perusahaan pesaing.

Dalam sidang yang berlangsung di Washington DC, Zuckerberg mengklaim bahwa popularitas TikTok telah secara signifikan memengaruhi pertumbuhan Meta. Dia juga mengakui bahwa salah satu alasan di balik keputusan untuk mengakuisisi Instagram adalah karena fitur kamera aplikasi tersebut dianggap lebih canggih dibandingkan dengan fitur yang ada di Facebook pada saat itu.

Zuckerberg menekankan bahwa perluasan platform Meta telah menjadikannya lebih berfungsi sebagai alat penemuan konten, bukan sekadar medium untuk berinteraksi dengan teman dan keluarga. Selain itu, dia mengungkapkan bahwa orang-orang akan berbagi konten dengan cara yang berbeda dalam lima tahun mendatang, memperlihatkan adaptasi pengguna terhadap perubahan dalam cara berinteraksi di dunia maya.

Dalam persidangan yang berlangsung selama tiga hari tersebut, Zuckerberg memberikan kesaksian selama tujuh jam dan didampingi oleh mantan COO Facebook, Sheryl Sandberg, yang juga hadir sebagai saksi. Meta, dalam upayanya untuk menyelesaikan masalah ini, sebelumnya melaporkan telah berusaha untuk berdamai dengan FTC sebelum persidangan dimulai.

Menurut FTC, Meta menggunakan strateginya yang disebut buy or bury, yang berarti membeli atau menyingkirkan pesaing potensial seperti Instagram dan WhatsApp agar tidak tumbuh dan bersaing dengan mereka. Hal ini menjadi fokus perhatian dalam sidang antitrust yang sedang berlangsung.

Dengan berbagai perkembangan yang terjadi, situasi antara Meta, Instagram, dan TikTok semakin rumit. Perdebatan mengenai kebijakan akuisisi dan dominasi pasar dalam industri media sosial masih akan terus berlanjut, dengan banyak pihak yang mengawasi langkah-langkah yang akan diambil oleh perusahaan-perusahaan ini di masa mendatang.