Regulator AS Siap Legalkan Perdagangan Kripto Spot
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4411108/original/015184300_1682914955-kanchanara-fsSGgTBoX9Y-unsplash.jpg)
Table of Contents
Pada tanggal 1 Agustus 2025, dilaporkan oleh Crypto News bahwa Bolivia, yang sedang menghadapi tantangan ketidakstabilan ekonomi, telah menjalin kerja sama dengan El Salvador, negara yang dikenal sebagai salah satu pionir dalam adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi. Kolaborasi ini bertujuan untuk mempromosikan cryptocurrency sebagai alternatif terhadap mata uang konvensional yang selama ini digunakan.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) baru-baru ini mengundang berbagai pemangku kepentingan untuk berdiskusi mengenai cara-cara untuk mendaftarkan aset kripto spot. Bank Sentral Bolivia (BCB) mengekspresikan harapan untuk belajar dari pengalaman El Salvador, terutama dalam hal pengembangan regulasi cryptocurrency yang efektif, pengelolaan risiko, serta integrasi teknologi blockchain ke dalam sistem keuangan nasional.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh BCB, kedua negara tersebut telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk memfasilitasi kolaborasi timbal balik dalam hal pengembangan kebijakan cryptocurrency, strategi regulasi, dan pertukaran informasi seputar teknologi blockchain. Perjanjian ini mulai berlaku segera dan akan berlangsung tanpa batas waktu.
Selanjutnya, pada 4 Agustus 2025, CFTC mengumumkan bahwa mereka akan mulai mengizinkan perdagangan kontrak aset kripto spot di bursa berjangka yang telah terdaftar di bawah lembaga pengawas mereka. Ketua SEC, Paul Atkins, sebelumnya telah memaparkan beberapa inisiatif yang mendukung industri cryptocurrency, termasuk arahan kepada staf untuk mengembangkan pedoman yang menentukan kriteria kapan token cryptocurrency bisa dianggap sebagai sekuritas.
Caroline Pham, sebagai Pelaksana Tugas Ketua CFTC, mengungkapkan bahwa “Komisi akan memperbolehkan perdagangan aset digital di tingkat federal, dengan berkoordinasi dalam Project Crypto.” CFTC kini mengajak para pemangku kepentingan untuk membahas berbagai cara dalam mendaftarkan kontrak aset kripto spot di pasar-pasar yang sudah ditentukan. Pendekatan yang diambil oleh kedua regulator ini menandai kemajuan signifikan untuk industri cryptocurrency yang telah lama menuntut adanya regulasi yang lebih sesuai.
Bank Sentral Bolivia juga menyatakan keyakinan bahwa mata uang kripto dapat menjadi alternatif yang baik dan dapat diandalkan untuk mata uang tradisional, khususnya bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil. Setelah mencabut larangan terhadap cryptocurrency, Bolivia berkolaborasi dengan El Salvador untuk memajukan kebijakan dan infrastruktur terkait aset digital.
El Salvador, yang menjadi negara pertama yang mengesahkan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi pada tahun 2021, telah mendapatkan perhatian global baik dalam bentuk pujian maupun kritik. Menurut BCB, salah satu tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk menciptakan ekosistem aset digital yang “aman dan teregulasi,” yang diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan membuka peluang ekonomi baru.
Merujuk kepada laporan dari Yahoo Finance pada 4 Agustus 2025, industri aset digital di bawah kepemimpinan pemerintahan Donald Trump di AS telah menunjukkan kemajuan. Hal ini disebabkan oleh adanya Rancangan Undang-Undang seperti Genius Act dan Clarity Act yang memberikan kepastian regulasi yang lebih baik untuk industri ini. Pham menambahkan, “Bersama-sama kita akan menjadikan Amerika Serikat sebagai ibu kota kripto dunia.”
Penting untuk diperhatikan bahwa berita ini merupakan informasi yang hanya bertujuan untuk memberi wawasan dan tidak berfungsi sebagai saran investasi. Setiap keputusan investasi yang diambil sepenuhnya tanggung jawab individu dan Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas segala bentuk keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi.
✦ Tanya AI