Investor Panik! Bitcoin Ditinggal, Inflasi Jadi Biang Kerok?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4424749/original/064202100_1683862117-worker-figures-helping-dig-coin-money-dollar-note-background.jpg)
Sheetstowebsite.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Pada Blog Ini aku ingin berbagi insight tentang blog, Crypto yang menarik. Tulisan Tentang blog, Crypto Investor Panik Bitcoin Ditinggal Inflasi Jadi Biang Kerok Temukan info penting dengan membaca sampai akhir.
- 1.1. Bitcoin
Table of Contents
Pada 17 Februari 2025, analis Nanovest menyampaikan bahwa pasar kripto sedang menanti kebijakan suku bunga The Fed. Investor berharap suku bunga dapat turun hingga 2,5 persen.
Pasar kripto saat ini diwarnai dengan berbagai spekulasi. Peluang persetujuan ETF untuk Solana diperkirakan mencapai 75%, sementara XRP memiliki probabilitas 65%. Namun, fokus utama tetap pada kebijakan moneter The Fed.
Laporan inflasi AS terbaru menunjukkan angka yang lebih tinggi dari perkiraan, dengan inflasi mencapai 3% dan inflasi inti melonjak ke 5,5% secara tahunan. Hal ini membuat The Fed bersikap hati-hati terhadap pemotongan suku bunga dalam waktu dekat.
Sebelumnya, The Fed telah berhasil menurunkan inflasi dari 9% menjadi 3% dalam 18 bulan terakhir. Namun, bank sentral masih menunggu inflasi mencapai target 2% sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
Kondisi ini berdampak signifikan pada pasar kripto, terutama Bitcoin. Ekspektasi pemotongan suku bunga yang semakin rendah memberikan tekanan pada harga Bitcoin dan aset digital lainnya.
Meskipun demikian, beberapa altcoin seperti Solana, XRP, dan Sui justru mengalami peningkatan minat investor. Hal ini didorong oleh spekulasi bahwa SEC mungkin akan menyetujui ETF untuk aset-aset tersebut.
Bitcoin masih mendominasi investasi kripto, menyumbang 80% dari total arus masuk aset digital pada tahun 2025, dengan nilai mencapai USD 6,9 miliar. Namun, fluktuasi harga Bitcoin baru-baru ini mengingatkan investor bahwa aset ini sangat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan ekonomi global.
Sebelumnya, pasar Bitcoin mengalami periode arus masuk selama 19 minggu berturut-turut sejak pemilihan presiden AS tahun 2024, dengan total dana yang masuk mencapai USD 29 miliar. Situasi ini semakin memperumit langkah The Fed dalam mengendalikan inflasi.
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan minat pada altcoin adalah langkah Bursa Cboe BZX yang mengusulkan agar staking reward dimasukkan dalam ETF Ethereum 21Shares Core.
Secara keseluruhan, pasar aset digital mengalami arus keluar bersih sebesar USD 415 juta minggu lalu, yang merupakan yang pertama sejak awal tahun. Investor terus memantau perkembangan kebijakan ekonomi global dan dampaknya terhadap pasar kripto.
Demikian uraian lengkap mengenai investor panik bitcoin ditinggal inflasi jadi biang kerok dalam blog, crypto yang saya sajikan Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca kembangkan jaringan positif dan utamakan kesehatan komunitas. Mari bagikan kebaikan ini kepada orang lain. Terima kasih sudah membaca
✦ Tanya AI