Tim Cook Bicara soal Potensi Kenaikan Harga iPhone

Sheetstowebsite.com Assalamualaikum semoga kita selalu berbuat baik. Hari Ini saya ingin menjelaskan lebih dalam tentang Tekno,blog. Informasi Relevan Mengenai Tekno,blog Tim Cook Bicara soal Potensi Kenaikan Harga iPhone Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

Apple kini melakukan ekspansi produksi ke India untuk memenuhi kebutuhan pasar di Amerika Serikat. Selain itu, perusahaan tersebut juga mengandalkan Vietnam untuk lini produk tertentu. Meskipun demikian, CEO Apple, Tim Cook, tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa harga produk iPhone mungkin akan mengalami peningkatan jika situasi perdagangan semakin sulit. Pada laporan pendapatan terbaru perusahaan, diungkapkan bahwa Apple akan menanggung biaya tarif yang mencapai USD 900 juta, setara dengan sekitar Rp 14,4 triliun pada kuartal ini.

Apple terus berusaha untuk mendiversifikasi basis produksinya dan tidak hanya bergantung pada Tiongkok. Namun, jika isu perdagangan semakin rumit, perubahan harga produk mungkin dapat terjadi lebih cepat dari yang diharap. Hal ini diutarakan oleh Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, dalam sebuah wawancara dengan CNBC, yang dipublikasikan pada tanggal 3 Mei 2025. Dalam percakapan tersebut, Howard mengungkapkan bahwa ia sempat bertanya secara langsung kepada Tim Cook mengenai kapan Apple akan memulai proses produksi iPhone di wilayah Amerika Serikat.

Seperti banyak yang diketahui, pemerintahan mantan Presiden Donald Trump telah menerapkan tarif impor yang mencapai 145 persen pada produk-produk yang berasal dari China, termasuk smartphone. Tiongkok merupakan lokasi utama untuk perakitan dan produksi iPhone, yang mayoritas dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur seperti Foxconn. Implementasi robotisasi di pabrik juga diharapkan dapat membantu perusahaan dalam menekan biaya tenaga kerja yang tinggi.

Namun, kebijakan tarif ini dapat berubah kapan saja, dan ada kemungkinan negara-negara lain dalam rantai pasokan Apple juga akan terkena dampak, tergantung pada kebijakan yang diambil oleh pemerintah AS. Misalnya, ada pertimbangan untuk memberikan pembebasan sementara dari tarif tinggi terhadap iPhone selama masa pemerintahan Trump. Sekali lagi, meskipun Apple menanggung tarif tinggi hingga USD 900 juta, perusahaan masih memilih untuk tidak menaikkan harga produknya bagi konsumen untuk saat ini.

Di sisi lain, diskusi mengenai kemungkinan memproduksi iPhone langsung di Amerika Serikat memang telah berlangsung, dengan Tim Cook menjadi salah satu yang berbicara mengenai hal ini. Dalam diskusi tersebut, Cook menyatakan bahwa ada satu syarat penting yang harus dipenuhi agar usaha ambisius ini dapat terealisasi. Ia menekankan perlunya penggunaan lengan robotik yang mampu beroperasi dengan skala dan presisi yang tinggi untuk memungkinkan produksi dilakukan di wilayah Amerika Serikat.

Strategi ini, menurut Cook, telah memberikan keuntungan tersendiri bagi Apple. Berita mengenai potensi peningkatan harga produk Apple di tengah tekanan tarif yang meningkat ini kembali muncul. Tim Cook menjelaskan bahwa saat ini perusahaan sangat terlibat dalam diskusi mengenai tarif dan harga produk mereka. Ia menekankan bahwa belum ada keputusan final mengenai kebijakan harga yang akan diambil.

Sebagai ilustrasi, gaji pekerja perakitan iPhone di Tiongkok berkisar antara USD 3 (sekitar Rp 48.000) hingga USD 3,7 (sekitar Rp 59.200) per jam. Sementara itu, di Amerika Serikat, Apple diwajibkan untuk membayar minimal USD 7,25 (sekitar Rp 116.000) per jam, dua kali lipat dari biaya yang dikeluarkan di Tiongkok. Mengingat perbedaan biaya ini, penggunaan teknologi robotik untuk tugas-tugas presisi dan berulang bisa menjadi solusi yang lebih efisien untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia.

Walaupun banyak spekulasi mengenai kapan Apple akan mewujudkan rencana ini, masih belum ada kepastian mengenai waktu pelaksanaannya. Dengan demikian, perjalanan Apple dalam menghadapi tantangan produksi dan distribusi di tengah ketegangan perdagangan global terus menjadi perhatian banyak pihak.