• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Efek The Fed: Harga Bitcoin Terancam Turun?

img

Sheetstowebsite.com Bismillah semoga hari ini istimewa. Hari Ini aku mau menjelaskan Crypto, blog yang banyak dicari orang. Penjelasan Mendalam Tentang Crypto, blog Efek The Fed Harga Bitcoin Terancam Turun Jangan berhenti di tengah jalan

Pasar kripto saat ini tengah dilanda ketidakpastian, terutama setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang memicu volatilitas. Bitcoin, sebagai aset kripto utama, mengalami fluktuasi harga yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir.

Pada 19 Februari 2025, risalah FOMC Januari menjadi sorotan utama, memberikan petunjuk mengenai kebijakan suku bunga The Fed. Pernyataan Jerome Powell yang cenderung hati-hati dalam menurunkan suku bunga, meskipun ada tekanan, semakin menambah kebingungan pasar.

Data inflasi AS yang naik menjadi 3% pada Januari 2025, dengan inflasi inti mencapai 3,3%, memicu kekhawatiran. Akibatnya, kapitalisasi pasar kripto mengalami penurunan, dan Bitcoin sempat terperosok di bawah USD 95.000.

Tekanan juga datang dari arus keluar perdagangan ETF Bitcoin Spot di AS yang mencapai USD 585,65 juta dalam periode 10-14 Februari 2025. Hal ini menunjukkan sentimen negatif dari investor institusional.

Financial Expert Ajaib, Panji Yudha, menyoroti bahwa Fear and Greed Index Bitcoin merosot ke zona Fear setelah rilis data CPI, mencerminkan meningkatnya ketidakpastian. Ia juga mengingatkan bahwa jika Bitcoin turun di bawah USD 94.000, koreksi lebih lanjut dapat terjadi dengan support berikutnya di sekitar USD 91.000.

Namun, jika Bitcoin mampu menembus resistensi psikologis di USD 100.000, potensi kenaikan hingga USD 105.000 terbuka lebar. Data Sentimen Konsumen AS dari University of Michigan pada 23 Februari juga akan menjadi faktor penentu.

Analis Nanovest berpendapat bahwa suku bunga yang lebih rendah akan memberikan dorongan bagi pasar keuangan. Namun, kebijakan ekonomi Donald Trump, khususnya terkait tarif impor, berpotensi menggagalkan skenario tersebut. Jika kebijakan tarif yang agresif terus diterapkan, The Fed justru dapat menaikkan kembali suku bunga untuk mengendalikan inflasi.

Saat ini, suku bunga telah turun 100 bps dari level tertingginya, yakni 5,5%. Keputusan pemangkasan suku bunga diambil sebagai respons terhadap penurunan inflasi. Namun, pejabat bank sentral masih menunggu inflasi mencapai target 2% sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga tambahan.

Data klaim pengangguran awal pada 22 Februari juga akan menjadi indikator penting. Optimisme konsumen dapat mendorong permintaan terhadap aset berisiko, termasuk Bitcoin.

Disclaimer: Artikel ini bersifat informatif dan bukan merupakan saran investasi. Investasi kripto memiliki risiko tinggi, dan investor harus melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan.

Itulah penjelasan rinci seputar efek the fed harga bitcoin terancam turun yang saya bagikan dalam crypto, blog Silahkan cari informasi lainnya yang mungkin kamu suka selalu berpikir kreatif dalam bekerja dan perhatikan work-life balance. , Sebarkan manfaat ini kepada orang-orang terdekat. Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads