• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pertamina Dikorupsi, Beli Pertamax Malah Dapat Pertalite!

img

Sheetstowebsite.com Mudah-mudahan selalu ada senyuman di wajahmu. Hari Ini saya mau menjelaskan berbagai aspek dari Tekno, blog. Pembahasan Mengenai Tekno, blog Pertamina Dikorupsi Beli Pertamax Malah Dapat Pertalite Pelajari setiap bagiannya hingga paragraf penutup.

Jakarta, [26 Februari 2025] – Gelombang kemarahan warganet membanjiri media sosial, khususnya platform X (dulu Twitter), terkait dugaan korupsi di tubuh PT Pertamina (Persero). Isu yang mencuat adalah dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 90 (Pertalite) yang kemudian dijual sebagai RON 92 (Pertamax). Bahkan pada tanggal 26 Februari 2025, topik Pertamax sempat menjadi trending topic.

Kejaksaan Agung (Kejagung) sebelumnya mengungkap modus dugaan korupsi ini, yang melibatkan pembelian BBM RON 90, namun kemudian diperdagangkan sebagai RON 92. Hal ini memicu reaksi keras dari masyarakat yang merasa tertipu karena telah membeli Pertamax yang ternyata kualitasnya setara Pertalite.

Salah seorang warganet dengan akun @dea mengungkapkan kekecewaannya, Hal yang paling menyedihkan dari kasus Pertamax dioplos adalah, mereka cuman menyebutkan kerugian negara Rp 193,7 T. Mereka sama sekali ga nge-mention kerugian masyarakat yang beli Pertamax selama rentang kecurangan itu dilakukan.

Menanggapi isu ini, PT Pertamina (Persero) melalui Vice President Corporate Communication, Fadjar Djoko Santoso, membantah tegas adanya pencampuran Pertamax dan Pertalite. Fadjar menjelaskan bahwa yang dipermasalahkan Kejagung adalah proses pembelian BBM RON 90 dan RON 92, bukan pencampuran kedua jenis BBM tersebut. Ia menegaskan bahwa Pertamax yang dijual ke masyarakat telah memenuhi standar spesifikasi yang ditetapkan dan telah diuji oleh Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas).

Fadjar menambahkan, Kami memastikan bahwa produk yang beredar di masyarakat sesuai dengan spesifikasinya masing-masing, seperti yang dikutip dari ANTARA, 25 Februari 2025.

Perbedaan antara Pertamax dan Pertalite terletak pada nilai RON (Research Octane Number). Pertamax memiliki RON 92, sementara Pertalite memiliki RON 90. Perbedaan ini memengaruhi performa mesin dan efisiensi bahan bakar. Pertamax memberikan pembakaran yang lebih sempurna dan efisien, sehingga menghasilkan performa mesin yang lebih baik dan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Sementara itu, Pertalite cocok untuk kendaraan dengan spesifikasi mesin yang sesuai.

Pertamina mengimbau konsumen untuk memilih jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan masing-masing untuk mendapatkan performa dan efisiensi optimal. Perusahaan juga menegaskan komitmennya untuk menyediakan BBM berkualitas sesuai dengan standar yang berlaku.

Kasus ini masih dalam proses penyelidikan oleh Kejaksaan Agung. Masyarakat berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan pelaku yang terlibat dapat dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Terima kasih atas kesabaran Anda membaca pertamina dikorupsi beli pertamax malah dapat pertalite dalam tekno, blog ini hingga selesai Semoga artikel ini menjadi inspirasi bagi Anda selalu berinovasi dalam pembelajaran dan jaga kesehatan kognitif. Jika kamu merasa terinspirasi semoga artikel lain berikutnya menarik. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads