• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

AS Jatuhkan Sanksi: 8 Dompet Kripto di Garantex

img

Sheetstowebsite.com Dengan nama Allah semoga kalian selalu berbahagia. Pada Waktu Ini saya ingin membahas berbagai perspektif tentang Crypto, blog. Analisis Mendalam Mengenai Crypto, blog AS Jatuhkan Sanksi 8 Dompet Kripto di Garantex Ikuti terus ulasannya hingga paragraf terakhir.

Pada bulan Oktober 2024, Arkham Intelligence, sebuah perusahaan analisis blockchain terkemuka, telah memperoleh konfirmasi terkait seorang peretas yang diduga berhasil membobol dompet milik pemerintah Amerika Serikat. Menurut penjelasan dari Arkham Intelligence, sekitar USD 19,3 juta atau 88 persen dari total dana yang hilang berhasil dikembalikan ke dompet asal yang dikelola oleh pemerintah.

Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Cointelegraph pada tanggal 4 April 2025, Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri Amerika Serikat (OFAC) telah menjatuhkan sanksi terhadap delapan alamat kripto. Data mengenai alamat tersebut diperoleh dari firma forensik blockchain, Chainalysis dan TRM Labs, yang sebelumnya telah mengaitkan alamat-alamat tersebut dengan organisasi tertentu.

Pelanggaran yang serius ini telah menimbulkan berbagai kekhawatiran mengenai tingkat keamanan yang diterapkan pada dompet digital yang dikelola pemerintah AS. Pada tanggal 24 Oktober, Arkham Intelligence juga mencatat terjadi aktivitas mencurigakan pada dompet kripto yang berhubungan dengan pemerintah AS. Melalui analisis data on-chain, diketahui bahwa peretas tersebut awalnya memindahkan sejumlah besar ETH, USDC, dan aset lainnya dari dompet pemerintah yang terkena serangan.

Meskipun pemerintah berhasil mendapatkan kembali sebagian besar dana yang dicuri sesegera mungkin, insiden peretasan ini memicu pertanyaan di kalangan analis on-chain mengenai sejauh mana perlindungan untuk aset kripto yang ada saat ini. Namun, diketahui bahwa pada tanggal 25 Oktober, peretas tersebut mengembalikan mayoritas dana ke dompet pemerintah AS yang beralamatkan dengan awalan 0xc9E.

Selanjutnya, laporan dari Liputan6.com menyebutkan bahwa Departemen Keuangan AS juga telah menjatuhkan sanksi kepada delapan alamat dompet kripto yang berhubungan dengan bursa kripto asal Rusia, Garantex, serta organisasi politik dan militer Yaman, Houthi. Sanksi ini menunjukkan implikasi yang sangat luas, di mana kerangka kepatuhan perlu beradaptasi dengan cepat, upaya untuk mengetahui sumber dana akan semakin meningkat, dan platform-platform yang bersifat terdesentralisasi mungkin akan menghadapi pengawasan yang lebih ketat.

Alasan di balik sanksi yang dijatuhkan ini adalah karena alamat yang bersangkutan dilaporkan telah memindahkan dana hampir USD 1 miliar yang terkait dengan entitas yang sudah dikenakan sanksi sebelumnya. Dikatakan bahwa beberapa dari alamat tersebut telah mengalihkan jutaan dolar dengan tujuan untuk memulai kembali operasional mereka di bawah merek baru yang kini dikenal sebagai Grinex.

Informasi lain yang dikumpulkan dari Coinmarketcap mengungkapkan bahwa dana yang dicuri dari peretasan Bitfinex pada tahun 2016 berhasil diambil kembali dalam waktu hanya satu hari setelah serangan tersebut. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mengenai kecepatan respon yang dilakukan oleh pihak berwenang. Di antara alamat yang terlibat, dua di antaranya ditemukan digunakan dalam platform kripto utama, sementara enam lainnya dikelola secara pribadi.

Slava Demchuk, seorang spesialis pencucian uang dan kripto di Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan, menyatakan bahwa keterlibatan dompet yang terkait dengan Houthi mencerminkan pengakuan yang lebih luas akan peran kripto dalam konflik geopolitik dan pendanaan terorisme. Saat ini, kripto sepenuhnya berada dalam lingkup ancaman keamanan internasional.

Pada bulan Maret 2025, Garantex telah dikenai sanksi dan dihentikan operasinya setelah terlibat dalam upaya pencucian uang, di mana Tether juga terpaksa membekukan dana senilai USD 27 juta dalam bentuk USDt di platform mereka. Akibatnya, platform tersebut tidak dapat melanjutkan operasinya.

Dengan perkembangan situasi ini, pengguna kripto di seluruh dunia perlu lebih berhati-hati dan tetap waspada terhadap potensi risiko yang mungkin terjadi. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang mungkin ditimbulkan dari keputusan investasi yang diambil oleh para individu.

Demikian as jatuhkan sanksi 8 dompet kripto di garantex telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam crypto, blog Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. sebarkan postingan ini ke teman-teman. Terima kasih

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads