Bitcoin Ditolak Bank Sentral Korsel Jadi Cadangan: Mengapa?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5120543/original/5000_1738661782-DALL__E_2025-02-04_16.35.28_-_A_powerful_illustration_depicting_Bitcoin_as_a_strategic_financial_reserve_for_a_nation._The_image_features_a_grand_central_bank_or_treasury_building_.jpg)
Sheetstowebsite.com Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh selamat data di blog saya yang penuh informasi. Pada Saat Ini aku mau membahas informasi terbaru tentang Crypto,blog. Konten Yang Menarik Tentang Crypto,blog Bitcoin Ditolak Bank Sentral Korsel Jadi Cadangan Mengapa Dapatkan gambaran lengkap dengan membaca sampai habis.
- 1.1. Volatilitas Bitcoin menjadi perhatian utama
Table of Contents
Pada tanggal 18 Maret 2025, Bank Sentral Korea Selatan secara resmi menyatakan bahwa Bitcoin tidak akan dimasukkan ke dalam cadangan devisa negara. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan volatilitas harga Bitcoin yang ekstrem, yang dianggap dapat menimbulkan risiko signifikan terhadap stabilitas ekonomi negara.
Pernyataan ini muncul setelah Cha Gyu-geun dari Komite Perencanaan dan Keuangan Majelis Nasional mengusulkan penyelidikan terkait potensi Bitcoin sebagai cadangan devisa. Namun, Bank Korea menegaskan bahwa aset digital seperti Bitcoin tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk menjadi bagian dari cadangan negara.
Bank Korea menekankan bahwa kebijakan mereka sejalan dengan standar yang direkomendasikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF). IMF merekomendasikan bahwa aset cadangan harus likuid, mudah diperdagangkan, dan memiliki peringkat investasi yang stabil. Bitcoin, dengan volatilitasnya yang tinggi, tidak memenuhi kriteria ini.
Sebelumnya, Byron Donalds, seorang tokoh politik dari Florida, mengusulkan agar negara bagian tersebut mulai menyimpan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan kasnya. Donalds berpendapat bahwa Bitcoin memiliki pertumbuhan yang signifikan dan dapat berfungsi sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Ia juga mengkritik kebijakan Federal Reserve yang dianggapnya mencetak terlalu banyak uang, sehingga melemahkan nilai dolar.
Namun, Bank Korea menolak gagasan tersebut, dengan alasan bahwa volatilitas Bitcoin yang ekstrem dapat memicu risiko besar terhadap stabilitas ekonomi. Mereka juga menyoroti bahwa proses likuidasi aset digital ini dapat menimbulkan biaya transaksi yang tinggi.
Meskipun demikian, beberapa negara lain seperti Republik Ceko dan Brasil sedang mengevaluasi kemungkinan memasukkan aset digital dalam cadangan mereka. Sementara itu, negara-negara seperti Jepang, Swiss, dan Uni Eropa masih menganggap Bitcoin sebagai aset berisiko tinggi, tetapi tetap membuka ruang bagi penggunaannya di sektor keuangan.
Volatilitas Bitcoin menjadi perhatian utama bagi Bank Korea. Mereka berpendapat bahwa fluktuasi harga yang tajam dapat menyebabkan penurunan nilai yang signifikan dalam situasi pasar yang tidak stabil. Hal ini bertentangan dengan prinsip dasar aset cadangan yang harus stabil dan dapat diandalkan dalam kondisi ekonomi apa pun.
Keputusan Bank Korea ini mencerminkan kehati-hatian dalam mengadopsi aset digital sebagai bagian dari cadangan devisa. Meskipun potensi keuntungan dari Bitcoin diakui, risiko yang terkait dengan volatilitasnya dianggap terlalu tinggi untuk saat ini.
Itulah informasi seputar bitcoin ditolak bank sentral korsel jadi cadangan mengapa yang dapat saya bagikan dalam crypto,blog Saya harap Anda menikmati membaca artikel ini tetap produktif dan rawat diri dengan baik. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. jangan lewatkan konten lainnya. Terima kasih.
✦ Tanya AI