• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Dampak Longgarnya TKDN Menurut Pengamat: Apa Saja?

img

Sheetstowebsite.com Semoga kalian semua dalam keadaan baik ya. Di Artikel Ini saatnya berbagi wawasan mengenai Tekno, blog. Tulisan Ini Menjelaskan Tekno, blog Dampak Longgarnya TKDN Menurut Pengamat Apa Saja Ikuti penjelasan detailnya sampai bagian akhir.

Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, mengemukakan bahwa relaksasi Ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dapat menghasilkan perlakuan yang tidak seimbang bagi perusahaan atau negara yang telah melakukan investasi di Indonesia. Dalam pernyataannya, Heru Sutadi, seorang pakar di bidangnya, mengingatkan bahwa meskipun pengurangan TKDN bisa memberi keuntungan jangka pendek, hal ini dapat membahayakan industri komponen lokal yang saat ini mulai berkembang. Mereka, menurut Heru, sangat bergantung pada pesanan dari pabrik-pabrik ponsel besar yang ada di dalam negeri.

Contoh konkret yang diberikan adalah bahwa perusahaan yang mengimpor barang tetap diwajibkan untuk membangun fasilitas manufaktur dalam rentang waktu tertentu. Heru menekankan bahwa pengurangan TKDN memiliki sisi positif dan negatif. Menurutnya, alternatif yang lebih baik adalah meningkatkan TKDN dengan fokus pada inovasi dan pengembangan produk, bukan hanya dalam aspek perakitan semata.

Bila pengurangan TKDN dijalankan, Heru menyarankan agar pelonggaran ini hanya diterapkan secara terbatas, misalnya untuk produk elektronik dari Amerika Serikat, dan bukan untuk seluruh negara. Dengan cara ini, Indonesia tidak hanya menjadi importir, melainkan juga dapat berperan sebagai negara produsen yang lebih mandiri.

Implementasi TKDN yang lebih ketat diharapkan dapat memperkuat struktur manufaktur nasional, sehingga dapat mendongkrak daya saing industri lokal serta meningkatkan perekonomian negara. Heru juga mencatat bahwa pengurangan TKDN dapat menjadi bagian dari negosiasi bilateral dengan Amerika Serikat untuk mengurangi atau bahkan menghapus tarif impor yang mencapai 32 persen. Namun, ia mengingatkan pemerintah agar berhati-hati sebelum mengimplementasikan rencana tersebut.

Kendati adanya rencana untuk merelaksasi TKDN tersebut penuh harapan, banyak pihak mulai merasa khawatir tentang dampaknya terhadap industri dalam negeri. Sebagai pengingat, ketidakpastian ini dapat menyebabkan penurunan daya saing Indonesia, yang dapat dikatakan sebagai 'langkah mundur' jika dilihat dari perspektif jangka panjang, terutama jika kebijakan tersebut merupakan bagian dari negosiasi dengan pemerintah AS.

Dengan pengurangan TKDN, industri elektronik di Indonesia dapat lebih menikmati manfaat dari komponen impor yang lebih murah, khususnya dari negara-negara seperti Amerika Serikat dan China. Hal ini berpotensi menurunkan biaya produksi serta membuat produk Indonesia lebih kompetitif di pasar global, bukan hanya terbatas pada pasar AS.

Dalam kesempatan lain, Presiden Prabowo Subianto baru-baru ini juga menekankan pentingnya penyesuaian aturan TKDN untuk meningkatkan daya saing Indonesia. Dalam konteks ini, ia merujuk pada pengumuman dari Presiden AS, Donald Trump, yang memperkenalkan tarif impor resiprokal yang dapat membebani industri dalam negeri.

Pengurangan TKDN akan membuat Indonesia semakin bergantung pada impor komponen, yang pada akhirnya dapat menyebabkan defisit neraca perdagangan meningkat dan membuat ekonomi rentan terhadap fluktuasi global, ungkap Presiden Prabowo. Beliau juga menekankan bahwa produsen dapat mengalihkan pusat manufaktur mereka ke negara lain jika peraturan ini diterapkan dengan sembarangan.

Meskipun pengumuman tersebut saat ini ditunda, Trump telah mengusulkan kenaikan tarif impor dari Indonesia hingga 32 persen, untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan impor yang lebih murah. Optimismenya terlihat dalam menciptakan program-program pengembangan teknologi lokal, termasuk pengembangan chip dan komponen bernilai tinggi, yang telah sukses dilakukan oleh negara-negara seperti Vietnam.

Nailul melanjutkan perbincangan dengan menyatakan bahwa meskipun aturan baru ini terdengar tidak adil bagi sebagian perusahaan, tetap ada harapan bahwa relaksasi TKDN dapat mengundang kehadiran teknologi baru di Indonesia. Ia menambahkan bahwa banyak perusahaan teknologi global yang saat ini enggan berinvestasi akibat adanya ketentuan TKDN yang ketat, sehingga penyesuaian aturan tersebut dirasa perlu untuk memberikan fleksibilitas lebih bagi perusahaan yang memasarkan produk mereka di Indonesia.

Terlebih lagi, industri dalam negeri saat ini dianggap belum sepenuhnya siap untuk memenuhi permintaan yang tinggi dari investor di bidang teknologi. Situasi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi pemerintah dan pelaku industri agar dapat bersiap menghadapi tantangan di pasar global yang semakin kompetitif.

Sekian ulasan komprehensif mengenai dampak longgarnya tkdn menurut pengamat apa saja yang saya berikan melalui tekno, blog Mudah-mudahan tulisan ini membuka cakrawala berpikir Anda selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Jika kamu suka Sampai jumpa lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads