• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Defisit APBN Rp 104,2 Triliun: Kepercayaan Pengusaha Tetap Tinggi

img

Sheetstowebsite.com Semoga kalian selalu dikelilingi kebahagiaan ya. Di Artikel Ini saya akan membahas perkembangan terbaru tentang Bisnis, blog. Panduan Artikel Tentang Bisnis, blog Defisit APBN Rp 1042 Triliun Kepercayaan Pengusaha Tetap Tinggi Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.

Seiring dengan berjalannya waktu, angka penerimaan perpajakan di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, meskipun masih berada di bawah target yang ditetapkan. Pada saat ini, penerimaan pajak tercatat baru mencapai 16,1 persen dari total target yang sebesar Rp 2.490,9 triliun.

Selain itu, penerimaan dari sektor kepabeanan dan cukai juga menunjukkan hasil yang memuaskan, dengan nilai mencapai Rp 77,5 triliun, yang setara dengan 25,7 persen dari target sebesar Rp 301,6 triliun. Ini menunjukkan bahwa sektor tersebut masih mampu memberikan kontribusi positif meskipun tantangan di lapangan cukup besar.

Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga turut menyumbang sebesar Rp 115,9 triliun, yang berarti sebanyak 22,6 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 513,6 triliun. Dengan kondisi ini, Angga menekankan bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang tercatat pada bulan Maret adalah Rp 104,2 triliun, namun masih berada dalam batas wajar dan terkendali.

Menurut Angga, pengelolaan fiskal yang hati-hati oleh pemerintah mencerminkan keseriusan dalam menghadapi tantangan tersebut. Ia optimis bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, serta inovasi yang dimiliki oleh para pelaku usaha, Indonesia dapat terus melangkah maju menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Menanggapi situasi ini, Angga menjelaskan pentingnya peran pemerintah dalam menawarkan konsesi perdagangan kepada negara-negara lain, termasuk penurunan tarif impor untuk produk tertentu. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat hubungan dagang dan menciptakan peluang baru bagi produk-produk Indonesia di pasar internasional.

Penting untuk dicatat bahwa defisit APBN yang mencapai Rp 104,2 triliun belum mengurangi semangat dunia usaha. Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Sekjen Hipmi), Anggawira, menegaskan keyakinannya bahwa sektor usaha akan tetap bertahan dan menunjukkan ketahanan yang tinggi di tengah berbagai tantangan yang ada. Ia menilai bahwa pemerintah masih memiliki ruang untuk mendukung dunia usaha melalui kebijakan-kebijakan stimulasi ekonomi yang relevan.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan bahwa defisit tersebut merupakan sekitar 16,9 persen dari total defisit yang ditargetkan untuk tahun ini, sebesar Rp 616,2 triliun. Sumber utama dari defisit APBN datang dari sektor perpajakan yang berkontribusi hingga Rp 400,1 triliun. Sementara itu, penerimaan pajak dari sektor perpajakan mencapai Rp 322,6 triliun, atau 14,7 persen dari target tahunan yang ditetapkan sebesar Rp 2.189,3 triliun.

Pada akhir Maret 2025, realisasi APBN menunjukkan defisit sebesar Rp 104,2 triliun. Meskipun angka ini mungkin terlihat signifikan, Sri Mulyani mengisyaratkan bahwa posisi ini masih berada dalam batas wajar dan aman, serta sesuai dengan ketentuan Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, di mana defisit APBN dibatasi maksimal hingga 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kemajuan di sektor pajak dan PNBP menunjukkan bahwa Indonesia, meskipun dilanda berbagai tantangan, tetap memiliki potensi untuk bangkit dan berkembang. Angka-angka ini, yang tertera hingga akhir Maret 2025, menunjukkan bahwa pendapatan negara telah mencapai Rp 516,1 triliun, yang setara dengan 17,2 persen dari target tahunan sebesar Rp 3.005,1 triliun.

Dengan segala dinamika yang terjadi, harapan akan perbaikan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik terus tumbuh. Terlebih lagi, sektor-sektor lain di berbagai wilayah, seperti DKI Jakarta, pun diharapkan bisa segera pulih dan bertumbuh kembali setelah mengalami penurunan akibat situasi yang tidak menentu, seperti pandemi Covid-19 yang lalu.

Itulah informasi seputar defisit apbn rp 1042 triliun kepercayaan pengusaha tetap tinggi yang dapat saya bagikan dalam bisnis, blog Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda semua tetap bersemangat dan perhatikan kesehatanmu. silakan share ke rekan-rekan. Sampai bertemu di artikel menarik lainnya. Terima kasih banyak.

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads