Emas dan Bitcoin Naik Bersama, Maknanya Apa?
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5179416/original/014824300_1743563839-ChatGPT_Image_Apr_2__2025__10_16_14_AM.jpg)
Sheetstowebsite.com Assalamualaikum semoga hari ini menyenangkan. Detik Ini aku mau menjelaskan kelebihan dan kekurangan Crypto,blog. Review Artikel Mengenai Crypto,blog Emas dan Bitcoin Naik Bersama Maknanya Apa Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.
Harga emas global membuka pekan ini dengan lonjakan signifikan pada perdagangan yang berlangsung pada tanggal 21 April 2024. Emas sempat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di level USD 3.430 per troy ons sebelum mengalami penyesuaian harga ke kisaran USD 3.419. Lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya ketidakpastian pasar, terutama setelah komentar dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang mengkritik Federal Reserve (The Fed). Hal ini menunjukkan konvergensi narasi safe haven saat ketidakpastian ekonomi dan penurunan nilai dolar AS meningkat.
Kenaikan harga emas ini mencerminkan spekulasi yang berkembang bahwa Federal Reserve AS akan mempertimbangkan untuk memangkas suku bunga di tengah meningkatnya tantangan geopolitik dan ekonomi. Permintaan terhadap bullion juga meningkat tajam, sejalan dengan ketidakpercayaan pasar terhadap kebijakan moneter The Fed yang dinilai terlalu berhati-hati dalam menanggapi situasi ekonomi yang ada. Komentar dari Trump disinyalir menjadi pemicu utama meningkatnya minat terhadap aset safe haven seperti emas.
Menurut Cardozo, banyak investor belum menunjukkan minat signifikan terhadap Bitcoin meskipun aset digital itu menunjukkan ketahanan yang cukup baik. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi saat ini dan tekanan jual yang masih menghantui pasar, mendorong investor untuk menunggu sinyal masuk yang lebih jelas. Cardozo juga menyoroti bahwa kehadiran institusi keuangan baru-baru ini, seperti perusahaan strategi dan Tether, dapat berkontribusi signifikan terhadap pergerakan harga Bitcoin, terutama saat pasar mengantisipasi siklus halving yang terjadi setiap empat tahun.
Pada tanggal 22 April 2025, harga emas kembali menunjukkan penguatan, mencapai level tertinggi baru di USD 3.450 sebagai reaksi pasar terhadap ketegangan politik yang semakin meningkat di AS. Jika tren ini berlanjut, proyeksi harga emas berpeluang untuk menyentuh angka psikologis berikutnya di level USD 3.500, seperti yang disampaikan oleh Andy Nugraha dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, keterlibatan institusi dalam pasar emas juga semakin meningkat, khususnya di bidang aset yang ditokenisasi. Produk-produk seperti PAX Gold (PAXG) dan Tether Gold (XAUT), yang masing-masing dipatok pada satu ons emas, telah mencatatkan volume perdagangan harian yang melonjak hingga melebihi USD 100 juta dalam beberapa pekan terakhir. Analisis dari Andy Nugraha di Dupoin Indonesia menunjukkan bahwa formasi candlestick dan posisi indikator Moving Average mengindikasikan tren bullish yang semakin kuat pada harga emas global.
Dari data yang ditampilkan oleh coinmarketcap pada tanggal 22 April 2025, harga emas tercatat telah menyentuh level tertinggi sebanyak 55 kali dalam 12 bulan terakhir, yang terbaru mencapai USD 3.384 per ons. Menurut analis pasar dari platform tokenisasi aset, Enmanuel Cardozo, meskipun momentum Bitcoin kuat, investor harus tetap waspada terhadap perubahan yang dapat terjadi. Pergerakan yang terjalin antara aset tradisional dan digital sebagai 'safe haven' ini menggambarkan momen unik dalam sejarah keuangan modern.
Dalam konteks ini, pemotongan suku bunga oleh The Fed yang direncanakan pada bulan Mei atau Juni dapat memberikan dorongan tambahan untuk pasar dan mendorong harga Bitcoin naik lebih cepat, seperti yang ditambahkan oleh Cardozo. Menyusul serangan terbaru dari Presiden Trump terhadap independensi The Fed, yang mengkritik lambannya pemotongan suku bunga oleh Ketua The Fed, Jerome Powell, pasar kembali merespons dengan kuat. Andy menyatakan bahwa meskipun ada tekanan beli yang dominan, kemungkinan terjadinya koreksi teknis tetap ada jika harga emas tidak mampu mempertahankan momentum bullish tersebut.
Di tengah ketegangan politik dan melemahnya dolar AS, emas terus menunjukkan kekuatan posisinya. Secara resmi, Bitcoin juga melejit mengikuti tren positif tersebut, melampaui USD 87.000, memberikan kesempatan bagi BTC untuk bersanding dengan emas sebagai penyimpan nilai. Jika terjadi pembalikan tren, penurunan harga bisa mengarah ke area support sekitar USD 3.374. Saat ini, indeks dolar AS telah turun ke titik terendah dalam tiga tahun terakhir, mencatatkan angka 97,92, sebagai pertanda kepanikan pasar terhadap kebijakan moneter AS yang tidak menentu.
Ketua The Fed, Jerome Powell, dalam pernyataan terbarunya, mengakui adanya potensi skenario stagflasi dan menegaskan bahwa bank sentral saat ini berada dalam mode 'tunggu dan lihat'. Ketidakpastian ini semakin memperkuat daya tarik emas sebagai instrumen lindung nilai terhadap risiko inflasi dan gejolak ekonomi yang kian tak menentu.
Terima kasih atas perhatian Anda terhadap emas dan bitcoin naik bersama maknanya apa dalam crypto,blog ini hingga selesai Terima kasih telah membaca hingga akhir tingkatkan keterampilan komunikasi dan perhatikan kesehatan sosial. Jangan lupa untuk membagikan kepada sahabatmu. Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI