Hacker Rembes Rp 26,9 Triliun dari Kripto 2025
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4816484/original/039630500_1714383627-fotor-ai-2024042913407.jpg)
Sheetstowebsite.com Hai semoga semua impianmu terwujud. Dalam Tulisan Ini saatnya membahas Crypto, blog yang banyak dibicarakan. Artikel Ini Menyajikan Crypto, blog Hacker Rembes Rp 269 Triliun dari Kripto 2025 Lanjutkan membaca untuk mendapatkan informasi seutuhnya.
Menurut laporan yang dirilis oleh Coinmarketcap pada tanggal 3 April 2025, terjadi lonjakan yang signifikan dalam kerugian yang dialami oleh industri kripto, mencapai angka 131% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana jumlah kerugian tercatat sebesar USD 706 juta.
Tren terbaru ini menunjukkan pergeseran dari serangan yang lebih sering menargetkan platform keuangan terdesentralisasi (DeFi) ke platform bursa terpusat. Dalam gelombang serangan terbaru, Bybit menjadi korban terbesar, mengalami kerugian sebesar USD 1,46 miliar, yang merupakan sekitar 92% dari total kerugian industri pada saat itu. Situasi ini menunjukkan meningkatnya risiko yang dihadapi oleh bursa terpusat dalam menjaga keamanan aset digital mereka.
Tidak hanya Bybit, tetapi bursa kripto lainnya juga merasakan dampak signifikan dari peretasan ini. Misalnya, Phemex dilaporkan mengalami peretasan besar dengan kerugian sekitar USD 69,1 juta. Meskipun ada 20 insiden peretasan yang terjadi pada bulan Maret, total kerugian mengalami penurunan yang dramatis, hingga 97% dibandingkan dengan bulan Februari.
Salah satu insiden yang mencolok adalah pada tanggal 7 Maret, ketika seorang peretas mengembalikan 90% dari dana yang dicurinya, yaitu sekitar USD 5 juta, dari bursa terdesentralisasi 1inch. Menurut laporan dari PeckShield dan Immunefi, total keseluruhan aset digital yang berhasil dicuri mencapai USD 1,63 miliar, setara dengan Rp 26,9 triliun berdasarkan kurs Rp 16.560 per dolar AS.
Menariknya, bursa terpusat, atau Centralized Exchanges (CEX), menyumbang sekitar 94% dari total dana yang dicuri, menunjukkan bahwa mereka menjadi target utama bagi para peretas. Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa serangan yang terjadi menambahkan kerugian lebih lanjut, seperti eksploitasi yang menyebabkan kerugian sebesar USD 50 juta di Infini, USD 9,5 juta di zkLend, dan USD 8,5 juta di Ionic.
Situsi menjadi semakin tidak stabil ketika zkLend kembali menjadi sasaran serangan dengan kerugian sebesar USD 8,32 juta, menyoroti bahwa platform pinjaman DeFi terus menjadi incaran para peretas. Hal ini diperparah ketika pihak ada yang menawarkan hadiah sebesar 10% sebagai imbalan atas pengembalian dana yang berhasil dicuri.
Dari perspektif blockchain, BNB Chain Binance menjadi yang paling sering diserang, dengan total 19 insiden peretasan yang tercatat. Pada bulan Januari, kerugian jauh lebih rendah, hanya sekitar USD 87 juta, namun melonjak drastis pada bulan berikutnya, menunjukkan adanya fluktuasi yang besar dalam tingkat keamanan bursa.
Di tengah gelombang peretasan yang meresahkan ini, beberapa kasus menarik perhatian di mana dana yang dicuri dapat berhasil dikembalikan. Para analis mencurigai bahwa jaringan blockchain yang besar memiliki potensi lebih besar untuk menjadi target, sertai dengan tingginya volume transaksi dan likuiditas yang ada. Beberapa pakar keamanan mulai menduga bahwa ada kemungkinan keterlibatan kelompok peretas yang mendapat dukungan negara dalam serangan besar terhadap dua bursa, Bybit dan Phemex.
Meskipun masih belum ada bukti konkret untuk mengaitkan insiden ini dengan entitas pemerintah tertentu, skala dan kompleksitas dari serangan tersebut menunjukkan bahwa ada kelompok yang terorganisir dan memiliki sumber daya yang cukup untuk melancarkan aksi ini. Dengan meningkatnya frekuensi dan kompleksitas serangan terhadap bursa terpusat, industri kripto saat ini dihadapkan pada tantangan besar untuk memperketat langkah-langkah keamanan yang ada.
Sistem keamanan tradisional mulai menunjukkan ketidakefektifan dalam menghadapi ancaman yang semakin canggih, sementara para peretas terus menemukan celah baru untuk mengexploitasi aset digital. Kerugian besar yang terdata pada kuartal pertama tahun 2025 ini menjadi peringatan keras bagi seluruh ekosistem kripto untuk memperkuat perlindungan terhadap aset yang dimiliki.
Terima kasih telah mengikuti pembahasan hacker rembes rp 269 triliun dari kripto 2025 dalam crypto, blog ini Selamat mengembangkan diri dengan informasi yang didapat selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Bantu sebarkan pesan ini dengan membagikannya. jangan lupa cek artikel lainnya di bawah ini.
✦ Tanya AI