• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Inflasi dan Suku Bunga: Ancaman untuk Harga Bitcoin

img

Sheetstowebsite.com Hai apa kabar semuanya selamat membaca Di Kutipan Ini saya mau menjelaskan manfaat dari Crypto,blog yang banyak dicari. Konten Yang Berjudul Crypto,blog Inflasi dan Suku Bunga Ancaman untuk Harga Bitcoin Mari kita bahas selengkapnya hingga paragraf terakhir.

Harga Bitcoin kini telah mencapai tonggak penting dengan kemampuan untuk tetap berada di atas level USD 100.000 selama 27 hari berturut-turut. Ini adalah periode terpanjang yang pernah terjadi setelah Bitcoin pertama kali mencapai angka enam digit pada bulan Januari 2025. Menurut analisis dari Fyqieh Fachrur, seorang analis di Tokocrypto, banyak investor jangka panjang yang mulai merealisasikan keuntungan mereka setelah bertahun-tahun menyimpan Bitcoin yang mereka peroleh pada harga rendah.

Walaupun banyak investor mengambil keuntungan, pasar kripto secara keseluruhan masih menunjukkan ketahanan karena tidak ada tekanan makroekonomi yang signifikan yang dapat menekan harga lebih dalam. Hal ini menjadi perhatian penting, seperti yang diungkapkan Fyqieh dalam keterangan resminya pada tanggal 8 Juni 2025. Ia menjelaskan bahwa pergerakan sideways dalam harga Bitcoin merupakan bagian dari siklus pasar yang biasa terjadi. Meskipun demikian, hingga saat ini, belum ada faktor ekonomi besar yang dapat meningkatkan volatilitas pasar kripto.

Investor saat ini tampak berhati-hati, apalagi menjelang pembicaraan dagang antara AS dan China, serta rilis laporan ketenagakerjaan AS yang akan datang. Aksi ambil untung oleh para pemegang lama menjadi pendorong utama pergerakan saat ini, ujar Fyqieh. Ia juga menyoroti bahwa sentimen negatif terhadap kebijakan perdagangan mantan Presiden AS, Donald Trump, dan ketidakpastian terkait arah suku bunga dari The Federal Reserve telah menyebabkan penurunan permintaan untuk Exchange-Traded Fund (ETF) terkait kripto.

Saat ini, Bitcoin harus mampu bertahan di kisaran harga USD 104.000 hingga USD 105.000 untuk dianggap dalam fase konsolidasi yang sehat. Jika bisa bertahan, kondisi ini akan memberikan kesempatan untuk menembus batas resistance di USD 107.500, yang dianggap sebagai titik krusial untuk mencapai harga rekor baru. Pada 3 Juni, tercatat arus masuk bersih ke dalam pasar sebesar USD 375,1 juta, yang berhasil menghentikan tren arus keluar yang terjadi selama tiga hari sebelumnya.

Perkiraan dari Federal Reserve Atlanta menunjukkan bahwa inflasi bulanan mencapai 0,12%, atau 0,23% jika mengesampingkan faktor makanan dan energi. Menyusul hal ini, Fyqieh juga mencatat bahwa banyak perusahaan besar, seperti produsen mobil dan pengecer, belum melakukan penyesuaian harga sehingga dampak inflasi mungkin belum sepenuhnya tercermin dalam Indeks Harga Konsumen (CPI) bulan Mei. Kenaikan harga baru akan mulai terlihat pada laporan CPI bulan Juni atau Juli mendatang.

Sementara itu, Federal Open Market Committee (FOMC) dijadwalkan untuk menetapkan suku bunga pada tanggal 18 Juni, setelah data CPI dirilis. Selain Bitcoin, beberapa aset kripto utama mengalami penurunan harga. Misalnya, Ethereum mengalami penurunan tipis sebesar 0,03% ke USD 2.614,70, Solana turun 1,96% ke USD 153,78, dan stablecoin Tether juga mengalami penurunan sekitar 0,03% ke USD 1.

Data ekonomi selanjutnya yang akan menjadi fokus adalah laporan inflasi CPI untuk bulan Mei yang dijadwalkan dirilis pada 11 Juni. Pasar memprediksi bahwa suku bunga akan tetap stabil di kisaran 4,25% hingga 4,5%, sesuai dengan proyeksi dari CME FedWatch Tool. FOMC diperkirakan akan bersikap hati-hati dan menunggu data ekonomi tambahan sebelum mengambil langkah pemangkasan suku bunga di akhir tahun ini.

Pergerakan pasar dalam waktu dekat diprediksi akan sangat dipengaruhi oleh rilis data tentang ketenagakerjaan AS, khususnya laporan Non-Farm Payrolls (NFP), yang bisa menjadi pemicu volatilitas jika hasilnya jauh dari ekspektasi. Tanpa adanya katalis eksternal yang signifikan dalam waktu dekat, Bitcoin kemungkinan akan tetap bergerak sideways, jelas Fyqieh. Meski demikian, struktur pasar tetap menunjukkan kekuatan, didukung oleh volume transaksi yang tinggi dan semangat investor yang terus berlanjut.

Demikian inflasi dan suku bunga ancaman untuk harga bitcoin telah saya jabarkan secara menyeluruh dalam crypto,blog Jangan ragu untuk mencari tahu lebih banyak dari berbagai sumber selalu berpikir ke depan dan jaga kesehatan finansial. Jika kamu setuju Terima kasih telah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads