• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pemuda Milenial: Pilihan Petani Lebih Menarik daripada Kantor!

img

Sheetstowebsite.com Selamat beraktivitas dan semoga sukses selalu. Hari Ini aku ingin membagikan pengetahuan seputar Bisnis,blog. Konten Yang Mendalami Bisnis,blog Pemuda Milenial Pilihan Petani Lebih Menarik daripada Kantor Pastikan Anda menyimak sampai kalimat penutup.

    Table of Contents

Pada tahun 2020, Iqbal Aprio Wandi, seorang pemuda berusia 28 tahun asal Indramayu, memilih untuk mengarungi dunia pertanian. Lulusan Teknologi Industri Pertanian dari Universitas Padjadjaran ini awalnya tidak pernah membayangkan dirinya akan berkecimpung dalam bidang tersebut. Namun, dengan penuh tekad dan inisiatif, ia mulai berupaya untuk memperkenalkan teknologi pertanian modern kepada para petani di daerahnya.

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Iqbal adalah meyakinkan petani lain untuk beralih dari metode pertanian tradisional ke teknologi yang lebih efisien. Alhamdulillah, kami mendapat penghargaan sebagai Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) Berprestasi tingkat nasional dalam kategori pertanian modern, jelasnya dengan penuh rasa bangga. Iqbal menyadari bahwa mengenalkan teknologi baru tidaklah mudah, karena sering kali dia menghadapi reaksi skeptis dari petani lain saat dia menunjukkan alat-alat modern.

Awalnya, banyak petani yang mencibir ketika Iqbal mengajukan inovasi dan alat baru untuk meningkatkan produktivitas mereka. Ia mencatatnya sebagai tantangan untuk membuktikan bahwa pertanian Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara lain seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Salah satu faktor penyebab banyak anak muda enggan bertani adalah mereka melihatnya sebagai pekerjaan yang berat dan kurang menguntungkan, jelasnya.

Namun, Iqbal percaya bahwa dengan biaya produksi yang minimal dan penggunaan teknologi, sektor pertanian dapat menjadi sangat menguntungkan. Yang penting adalah kita bisa memberikan contoh nyata dari hasil yang telah dicapai, tuturnya. Iqbal optimis bahwa generasi muda memiliki peluang besar di bidang pertanian, jika mereka bersedia untuk berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.

Melalui program Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP), Iqbal bersama timnya berhasil menyediakan pelatihan, alat, dan modal bagi para petani muda. Dengan usaha keras dan keinginan untuk memperbaiki nasib petani, Iqbal dan rekan-rekannya berhasil meraih penghargaan di tingkat nasional. Dulu saya tidak pernah terpikir akan masuk ke dunia pertanian, tetapi pandemi membuat saya berpikir ulang dan kembali ke akar keluarga saya, tambahnya.

Dengan melibatkan teknologi modern seperti traktor roda empat, drone untuk penyemprotan pestisida, dan combine harvester untuk panen, Iqbal berusaha memberikan contoh nyata kepada para petani lokal. Sekarang sudah banyak yang mulai menggunakan alat-alat modern, ungkapnya. Menurut Iqbal, potensi sektor pertanian di Indonesia sangat besar, dan seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik.

Iklim pertanian yang mendukung, ditambah dengan adanya program pemerintah untuk swasembada pangan dan stabilitas harga gabah yang lebih baik, memberikan harapan besar bagi para petani. Saat ini, harga pembelian pemerintah Rp6.500 dan di tempat saya sudah mencapai Rp7.000. Ini membuat petani merasa senang dan berharap dapat menarik minat anak-anak muda untuk terjun ke dunia pertanian, katanya.

Dalam pandangannya, masyarakat perlu mengubah stigma negatif tentang profesi petani. Petani adalah profesi yang mulia dan dapat memberikan keuntungan yang baik. Hal ini seharusnya tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan untuk orang yang tidak pintar, iQbal menegaskan. Ia berharap, dengan usaha yang terus dilakukan, citra profesi petani dapat berubah dan menarik minat kalangan muda untuk turut serta dalam membangun sektor pertanian yang berkelanjutan.

Iqbali optimis dan antusias tentang masa depan pertanian di Indonesia. Ia menyadari bahwa tantangan tetap ada, terutama dalam hal mentalitas beberapa petani yang skeptis terhadap teknologi baru. Namun, dengan dukungan yang tepat dan keinginan untuk belajar, ia yakin bahwa generasi muda dapat mengubah wajah pertanian Indonesia menjadi lebih baik dan lebih modern.

Sekian penjelasan tentang pemuda milenial pilihan petani lebih menarik daripada kantor yang saya sampaikan melalui bisnis,blog Silakan jelajahi sumber lain untuk memperdalam pemahaman Anda tetap produktif dan rawat diri dengan baik. bagikan kepada teman-temanmu. Sampai bertemu lagi

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads