• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Proyek EBT Rp 25 Triliun: Membangun Energi Berkelanjutan

img

Sheetstowebsite.com Hai semoga perjalananmu selalu mulus. Di Blog Ini mari kita telaah berbagai sudut pandang tentang Bisnis,blog. Artikel Dengan Tema Bisnis,blog Proyek EBT Rp 25 Triliun Membangun Energi Berkelanjutan Simak baik-baik setiap detailnya sampai beres.

    Table of Contents

Pada tanggal 26 Juni, tepatnya dalam acara peresmian 55 proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di PLTP Ijen yang berlokasi di Bondowoso, Jawa Timur, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menekankan betapa pentingnya energi matahari dalam menciptakan pemerataan akses listrik di seluruh negeri. Melalui sebuah video konferensi, ia meresmikan sekaligus menandai pengoperasian dan pembangunan proyek EBT di 15 provinsi yang tersebar di Indonesia.

Di antara proyek tersebut, terdapat 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang telah diresmikan di 47 desa yang terletak di 11 provinsi, terutama di kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Salah satu kolaborasi yang menarik adalah antara PLN dan Medco dalam membangun PLTS Bali Timur yang memiliki kapasitas mencapai 25 megawatt peak (MWp).

Anggota Komisi XII DPR RI, Dewi Yustisiana, memberikan dukungan penuh atas pelaksanaan proyek EBT dengan nilai total mencapai Rp25 triliun yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Pernyataan berikutnya mengungkapkan bahwa proyek EBT bukan hanya sekadar infrastruktur biasa. Dewi menyebutnya sebagai “game changer” yang akan melepaskan ketergantungan Indonesia dari energi fosil.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pelaksanaan program ini tidak hanya berfokus pada pemerataan akses listrik kepada masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari strategi nasional menuju Net Zero Emissions di tahun 2060. Proyek EBT yang meluas di 15 provinsi tersebut dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Walaupun dukungan diberikan, Dewi Yustisiana menekankan bahwa Komisi XII DPR akan melaksanakan pengawasan yang ketat terhadap implementasi proyek-proyek ini. Ia menjelaskan, “Dengan energi tenaga surya, setiap desa dapat mencapai swasembada energi... bahkan desa-desa di daerah pegunungan kini bisa memperoleh akses listrik.”

Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa proyek energi baru terbarukan ini bakal memperkuat bauran energi nasional dengan target 23% EBT pada 2025, sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 7 juta ton. Ia juga memberi apresiasi tinggi kepada Tim ESDM yang telah bekerja keras dalam mewujudkan visi energi bersih tersebut, bahkan masih dapat menyelesaikan proyek tepat waktu di tengah tantangan cuaca yang ekstrem.

“Kami akan terus memantau realisasi penyerapan tenaga kerja, pencapaian TKDN 40%, dan dampak nyata bagi masyarakat. Proyek ini harus memberikan manfaat konkret, bukan sekadar menjadi proyek yang berwujud,” jelas legislator dari Dapil Sumatera Selatan II itu.

Dewi mengharapkan agar proyek EBT ini dapat menjadi model sukses bagi transisi energi yang adil dan memberikan akses kepada sekitar 5.600 desa terpencil di seluruh Indonesia. Dengan langkah pemerintah yang semakin gencar dalam mendorong transisi menuju energi bersih serta merata, Dewi menambahkan bahwa kinerja Menteri ESDM sebagai pemimpin sektor sangat layak untuk diapresiasi.

Proyek ini mencakup 8 PLTP dan 47 PLTS yang ditargetkan bisa menyerap lebih dari 8.000 tenaga kerja lokal, yang sangat penting untuk meningkatkan ekonomi daerah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menggambarkan proyek PLTS ini sebagai “tulang punggung” untuk peningkatan rasio elektrifikasi nasional. Dalam pandangannya, dalam waktu empat sampai lima tahun ke depan, seluruh desa yang belum terjangkau listrik akan bisa mendapatkan akses berkat kerjasama antara pemerintah, sektor swasta, dan PLN.

“Ini adalah kabar baik untuk keadilan sosial serta pemerataan pembangunan,” tutup Bahlil penuh harapan.

Terima kasih telah mengikuti pembahasan proyek ebt rp 25 triliun membangun energi berkelanjutan dalam bisnis,blog ini sampai akhir Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu bersyukur atas pencapaian dan jaga kesehatan paru-paru. Mari sebar informasi ini agar bermanfaat. jangan lupa cek artikel lainnya di bawah ini.

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads