Qantas Diserang Hacker, Data 6 Juta Pelanggan Terancam!
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3340742/original/009693500_1609832632-Ilustrasi_Qantas.jpg)
Sheetstowebsite.com Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Di Sini aku mau menjelaskan apa itu Tekno,blog secara mendalam. Deskripsi Konten Tekno,blog Qantas Diserang Hacker Data 6 Juta Pelanggan Terancam Tetap fokus dan simak hingga kalimat terakhir.
Table of Contents
Qantas, maskapai penerbangan terkemuka di Australia, baru-baru ini menghadapi sorotan tajam dari kalangan politisi oposisi. Mereka menuduh perusahaan ini telah berupaya melobi pemerintah federal agar menolak permohonan Qatar Airways untuk meningkatkan frekuensi penerbangan ke Australia pada tahun 2022. Meskipun Qantas menepis tuduhan tersebut, pemerintah akhirnya memilih untuk menolak permintaan Qatar Airways. Keputusan ini dianggap merugikan persaingan harga oleh regulator konsumen.
Qantas berkeras bahwa insiden ini tidak berdampak pada operasional maupun keselamatan penerbangan. Namun, tidak hanya itu, maskapai ini juga pernah terlibat dalam kontroversi besar lainnya ketika terbukti secara ilegal memutuskan hubungan kerja dengan ribuan karyawan selama penutupan perbatasan akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020. Selama periode tersebut, Qantas juga menerima bantuan finansial dalam bentuk stimulus dari pemerintah.
Di sisi lain, pada tanggal 2 Juli 2022, Qantas mengalami masalah serius lainnya ketika terungkap bahwa data pribadi dari jutaan pelanggan telah diretas oleh kelompok hacker. Insiden ini dianggap sebagai pelanggaran data terbesar yang pernah terjadi di Australia dalam beberapa tahun terakhir, yang secara signifikan memengaruhi reputasi Qantas. Maskapai ini masih berusaha untuk mengembalikan kepercayaan publiknya setelah serangkaian masalah reputasi yang terjadi sebelumnya.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Qantas, mereka menjelaskan bahwa hacker tersebut berhasil mengakses informasi melalui serangan di pusat panggilan mereka, yang bekerja sama dengan pihak ketiga dalam layanan pelanggan. Peristiwa ini telah mendorong pemerintah Australia untuk menerapkan undang-undang baru terkait ketahanan siber, termasuk kewajiban pelaporan insiden keamanan siber.
Menurut Qantas, insiden kebocoran data ini segera dilaporkan kepada Australian Cyber Security Centre (ACSC), Office of the Australian Information Commissioner (OAIC), dan Australian Federal Police (AFP). Maskapai tersebut juga mengungkapkan bahwa mereka masih menyelidiki sejauh mana data yang telah diambil oleh para hacker, meskipun dipastikan bahwa jumlahnya cukup signifikan.
Kebocoran data ini adalah insiden keamanan siber paling mencolok yang terjadi di Australia sejak banyak kejadian serupa menimpa perusahaan-perusahaan besar seperti Optus dan Medibank pada tahun 2022. Akibatnya, peringkat dan reputasi Qantas dalam daftar maskapai penerbangan juga mengalami penurunan. Selain itu, perusahaan ini juga mengakui telah menjual tiket untuk penerbangan yang tidak akan dilaksanakan, menambah beban reputasi mereka.
Qantas dan CEO-nya, Vanessa Hudson, yang mulai menjabat pada tahun 2023, berupaya keras untuk mengembalikan citra positif maskapai. Berdasarkan survei terakhir, ada indikasi bahwa citra publik Qantas mulai pulih. Maskapai ini mengklaim kebocoran data terdeteksi setelah tanda-tanda aktivitas mencurigakan muncul di sistem mereka, namun mereka belum memberikan rincian terkait lokasi pusat panggilan yang disusupi maupun identitas pelanggan yang terdampak.
Hudson mengungkapkan, Kami sepenuhnya menyadari ketidakpastian yang mungkin ditimbulkan oleh situasi ini. Pelanggan kami mempercayakan informasi pribadi mereka kepada kami, dan kami sangat menghargai tanggung jawab tersebut. Segera setelah insiden ini terdeteksi, tindakan cepat diambil untuk mengatasi masalah dan memastikan keamanan data pelanggan.
Keseluruhan situasi yang melibatkan Qantas menunjukkan betapa pentingnya keamanan siber di era digital ini. Dengan semakin banyaknya data pribadi yang dipertukarkan secara online, perusahaan maskapai penerbangan dan bisnis lainnya perlu berinvestasi dalam perlindungan yang lebih baik untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Begitulah qantas diserang hacker data 6 juta pelanggan terancam yang telah saya bahas secara lengkap dalam tekno,blog Selamat menggali lebih dalam tentang topik yang menarik ini selalu berinovasi dalam karir dan jaga kesehatan diri. Jika kamu suka Sampai jumpa lagi
✦ Tanya AI