• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Strategi Cerdas Investasi di Era Gejolak Tarif Trump

img

Sheetstowebsite.com Semoga kebahagiaan menyertai setiap langkahmu. Pada Detik Ini mari kita bahas keunikan dari Bisnis, blog yang sedang populer. Artikel Yang Fokus Pada Bisnis, blog Strategi Cerdas Investasi di Era Gejolak Tarif Trump Mari kita bahas tuntas hingga bagian penutup tulisan.

DBS Bank baru-baru ini memperkenalkan sebuah strategi portofolio yang dikenal dengan istilah “barbell approach”, atau pendekatan barbel, yang bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara aset-aset yang berfokus pada pertumbuhan dan yang menghasilkan pendapatan. Strategi ini merujuk pada dua sisi yang berbeda dalam portofolio, yakni investasi yang tumbuh di satu sisi dan aset yang menghasilkan pendapatan di sisi lainnya.

Menurut Hou Wey Fook, Chief Investment Officer DBS, meskipun ada penurunan sekitar 12% pada sisi pertumbuhan portofolio sejak awal tahun ini, sisi pendapatan, yang terutama berasal dari obligasi investment grade, telah menunjukkan performa yang sangat baik dengan kenaikan lebih dari 2%. Hal ini membuktikan efektivitas dari pendekatan barbel dalam membangun portofolio yang lebih kuat dan tidak terlalu terpengaruh oleh gejolak pasar yang muncul.

Fook menjelaskan bahwa dengan adanya berita tentang tarif yang diumumkan oleh pemerintah Trump, ketahanan dalam portofolio menjadi sangat penting. Ia menekankan, Dengan mengikuti prinsip-prinsip ini, portofolio dapat mengatasi volatilitas yang tinggi dan tetap berada di pasar untuk memanfaatkan premi risiko yang menarik di masa ketidakpastian ini.

Dalam rangka menghadapi situasi yang penuh ketidakpastian, DBS menyarankan agar investor mengambil pendekatan yang lebih defensif namun tetap berpandangan jangka panjang. Selain itu, penting untuk membangun portofolio yang “resilient” atau tahan banting, yang tidak hanya menawarkan perlindungan nilai investasi saat pasar menurun, tetapi juga membuka peluang ketika pasar mulai membaik.

DBS merekomendasikan beberapa prinsip bagi klien dalam menyusun portofolio mereka. Pertama, penting untuk memiliki diversifikasi global yang tinggi yang mencakup berbagai kelas aset seperti saham, obligasi, instrumen alternatif, dan emas. Ini akan membantu mengurangi risiko yang mungkin muncul akibat kondisi pasar yang tidak menentu.

Pasca pengumuman tarif baru oleh Trump, situasi pasar mengalami reaksi yang signifikan. Menurut Fook, China telah memberikan respon dengan mengenakan tarif balasan yang memperburuk keadaan pasar. Kondisi ini tidak hanya menciptakan gejolak jangka pendek, tetapi juga meningkatkan kekhawatiran tentang dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan global, jelasnya dalam sebuah konferensi pers pada tanggal 9 April 2025.

Saat ini, investor dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka harus berhati-hati dalam memilih aset. Fook mendorong para investor untuk menempatkan fokus pada aset berkualitas, termasuk saham perusahaan yang memiliki fundamental kuat dan obligasi dari pengemit yang memiliki peringkat kredit yang baik. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak negatif dari ketegangan pasar yang sering kali menyebabkan kekacauan.

Salah satu perhatian besar Fook adalah meningkatnya volatilitas yang dapat menyebabkan kepanikan di kalangan investor, terutama investor ritel yang seringkali mengambil keputusan emosional. Ia juga mengingatkan bahwa jika gejolak ini terus berlanjut tanpa adanya kebijakan yang memadai, dunia mungkin menghadapi kondisi yang serupa dengan The Great Depression.

Dia menegaskan bahwa setiap aset memiliki peran dalam menyeimbangkan risiko dan imbal hasil. “Kami meminta para klien untuk tetap pada prinsip “stay with quality” dalam memilih sekuritas. Namun, skenario terburuk seperti depresi global masih dianggap sebagai kemungkinan yang sangat rendah saat ini oleh DBS,” ungkapnya.

Selama beberapa tahun terakhir, DBS secara konsisten merekomendasikan investasi pada emas sebagai pelindung terhadap volatilitas dan ketidakpastian. Dia menambahkan bahwa rekomendasi ini telah terbukti menguntungkan, dengan emas mencatatkan pengembalian sebesar 15,5% sejak awal tahun ini, yang menjadi validasi strategi defensif yang diterapkan oleh bank ini.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, DBS menekankan pentingnya diversifikasi lintas aset secara global untuk menghadapi kemungkinan kejadian-kejadian yang dapat mengguncang pasar di masa mendatang. Dengan pendekatan yang baik, investor diharapkan dapat meraih peluang di tengah ketidakpastian dan membawa portofolio mereka menjadi lebih tangguh.

Sekian rangkuman lengkap tentang strategi cerdas investasi di era gejolak tarif trump yang saya sampaikan melalui bisnis, blog Terima kasih atas perhatian Anda selama membaca cari inspirasi positif dan jaga kebugaran. Jangan lupa untuk membagikan ini kepada sahabatmu. semoga Anda menemukan banyak informasi menarik. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads