• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Pemilik Platform Kripto Targetkan Rp 10,3 Triliun dari IPO

img

    Table of Contents

Circle, perusahaan yang berada di balik stablecoin USDC, telah resmi melantai di bursa pada bulan Juni ini. Langkah ini bertepatan dengan debut platform perdagangan sosial asal Israel, eToro. Keputusan tersebut diambil setelah perusahaan yang berbasis di Kepulauan Cayman ini mengajukan pendaftaran F-1 pertamanya kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC).

Dengan harga penawaran awal (IPO) yang cukup tinggi, valuasi Circle mencapai USD 4,2 miliar atau sekitar Rp 68,80 triliun. Angka ini berdasarkan jumlah saham yang tercantum dalam dokumen F-1 yang telah disesuaikan. Penting untuk dicatat bahwa total estimasi tersebut juga mencakup dana yang dialokasikan untuk protokol keuangan terdesentralisasi, meskipun jumlah tersebut dikatakan tidak signifikan terhadap total keseluruhan.

Circle berencana menggunakan kode saham BLSH dan berharap dapat memanfaatkan dana yang diperoleh dari IPO untuk berbagai kebutuhan perusahaan serta kemungkinan akuisisi di masa depan. Perusahaan tersebut telah memperkirakan laba bersih pada kuartal kedua berkisar antara USD 106 juta hingga USD 109 juta. Namun, pada kuartal pertama, Circle mengalami kerugian sebesar USD 349 juta setelah sebelumnya melaporkan laba USD 80 juta untuk tahun 2024.

Menurut laporan dari Yahoo Finance pada Selasa, 5 Agustus 2025, Circle akan menyediakan sebanyak 20,3 juta lembar saham biasa dengan kisaran harga antara USD 28 hingga USD 31 per lembar. Langkah ini membawa Bullish, pemilik platform perdagangan kripto, untuk turut meramaikan pasar publik yang mulai banyak dimasuki perusahaan kripto sejak era kepresidenan Donald Trump, yang dikenal mendukung industri ini melalui kampanye-kampanye pro-kripto.

Bullish sendiri dikenal menjalankan platform perdagangan institusional yang menawarkan berbagai layanan seperti perdagangan spot, derivatif, dan likuiditas. Kondisi pasar kripto sempat merosot pada 1 Agustus 2025 setelah pengumuman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengenai penyesuaian tarif timbal balik terhadap sejumlah negara. Keputusan ini termasuk pengesahan Undang-Undang GENIUS bulan lalu serta pembatalan serangkaian gugatan hukum yang diajukan selama pemerintahan sebelumnya terhadap pelaku industri utama.

Beberapa perusahaan besar lain dalam industri kripto, seperti BitGo dan Grayscale, juga telah mengajukan permohonan untuk IPO, sementara bursa saham Kraken dan OKX dilaporkan sedang mempertimbangkan langkah serupa. Penjamin emisi penawaran tersebut memiliki opsi untuk membeli tambahan 3,045 juta saham, tergantung pada tingkat permintaan di pasar.

Gelombang IPO ini terjadi berkat kondisi regulasi yang lebih kondusif, yang telah lama dinantikan oleh industri kripto, berkat kebijakan pemerintahan Trump. Dana-dana yang dikelola oleh BlackRock dan ARK Investment Management juga menunjukkan ketertarikan untuk membeli saham hingga USD 200 juta pada harga IPO, sesuai dengan dokumen F-1 yang telah dimodifikasi.

Dalam pengajuan tersebut, Bullish mengungkapkan bahwa mereka memiliki aset likuid lebih dari USD 3 miliar, yang mencakup 24.000 bitcoin, 12.600 ether, dan lebih dari USD 418 juta dalam bentuk tunai dan stablecoin. Hal ini menunjukkan posisi finansial yang kuat bagi Bullish menjelang IPO.

Namun, di tengah antusiasme ini, pasar kripto menunjukkan fluktuasi yang signifikan. Berdasarkan laporan CNBC pada Sabtu, 2 Agustus 2024, harga bitcoin (BTC) turun sebesar 3% menjadi USD 113.232,41. Ether dan Solana juga mengikuti tren penurunan, masing-masing dengan penurunan sebesar 6% dan 5%. Data dari CoinGlass menunjukkan bahwa bitcoin mengalami likuidasi sebanyak USD 228 juta atau sekitar Rp 3,73 triliun dalam 24 jam terakhir di seluruh bursa terpusat, sementara ether alami likuidasi sebesar USD 262 juta atau Rp 4,28 triliun.

Secara keseluruhan, Bullish Exchange berharap dapat menghimpun dana hingga USD 629 juta atau sekitar Rp 10,30 triliun dalam penawaran umum perdana di Bursa Efek New York. Di tahun ini, bitcoin telah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat lebih dari 22%, dan diperdagangkan sekitar USD 115.000. Di sisi lain, pasar yang lebih luas, yang diukur oleh indeks CoinDesk 20 (CD20), mencatat kenaikan sebesar 32%.

Melihat perkembangan yang menarik ini, para investor diharapkan dapat menganalisis dan mempertimbangkan keputusan investasi mereka dengan bijak, karena situasi pasar kripto saat ini sangatlah dinamis.

Special Ads
© Copyright 2024 - ✅ SheetstoWebsite.com - Website + Hosting Unlimited & Lifetime, Tanpa Perpanjangan!
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads