AS Terkecoh! Chip AI Nvidia Rp 16 Triliun Masuk China

Sheetstowebsite.com Mudah mudahan kalian dalam keadaan sehat, Di Momen Ini mari kita diskusikan Tekno,blog yang sedang hangat. Ulasan Mendetail Mengenai Tekno,blog AS Terkecoh Chip AI Nvidia Rp 16 Triliun Masuk China Jangan diskip ikuti terus sampai akhir pembahasan.

Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Perdagangan tengah mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan baru yang terkait dengan pembatasan ekspor untuk produk kecerdasan buatan (AI) yang canggih. Langkah ini diambil untuk menutup kebocoran yang masih dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. Ada kekhawatiran bahwa negara-negara seperti Thailand dapat menjadi pusat baru untuk perluasan pembatasan ekspor yang mulai dipertimbangkan oleh pemerintah AS, yang kemungkinan besar akan diberlakukan mulai September mendatang.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pemerintah AS, termasuk dari Departemen Perdagangan atau Gedung Putih, mengenai isu ini. Dalam laporan yang dirilis, pihak Nvidia menyebut bahwa mereka hanya menyediakan layanan dan dukungan teknis untuk produk yang dipasok melalui mitra resmi. Penggunaan chip yang diperoleh dari jalur tidak resmi, menurut Nvidia, tidak hanya berpotensi menimbulkan masalah hukum, tetapi juga dianggap tidak efisien secara teknis dan ekonomi.

Menariknya, laporan ini juga menyatakan bahwa beberapa negara di Asia Tenggara kini berfungsi sebagai pasar transit atau pintu masuk alternatif untuk distribusi chip-chip yang dibatasi tersebut. Di Jakarta, laporan mengungkap bahwa chip AI canggih milik Nvidia telah berhasil masuk ke China dengan nilai transaksi yang diperkirakan melebihi USD 1 miliar, meskipun AS telah menerapkan larangan ekspor terhadap chip tersebut.

Kondisi ini menciptakan dilema bagi Nvidia, yang harus menjaga kepentingan bisnis di dua negara besar yang memiliki pengaruh besar terhadap industri teknologi global. Aturan baru ini direncanakan akan berlaku mulai September 2025, ditujukan kepada negara-negara seperti Thailand yang dinilai menjadi jalur alternatif untuk mengalirkan chip ke pasar China. Chip B200, salah satu produk terkemuka dari Nvidia, secara resmi dilarang masuk ke pasar China sejak pembatasan diberlakukan, namun kini ditemukan beredar luas di pasar gelap.

Persaingan antara AS dan China dalam pengembangan teknologi canggih, termasuk kecerdasan buatan, semakin memanas. Chip AI dari Nvidia yang seharusnya tidak dijual di China dilaporkan masih bisa masuk melalui jalur ilegal, dan penggunaannya terlihat di berbagai pusat data yang mendukung pengembangan sistem AI lokal di China. Aktivitas penyelundupan ini terjadi terutama di beberapa provinsi seperti Guangdong, Zhejiang, dan Anhui, yang dikenal sebagai pusat teknologi di China.

Selain chip B200, produk lain seperti H100 dan H200, yang semuanya termasuk dalam kategori produk terbatas oleh pemerintah AS, juga kini beredar melalui saluran tidak resmi. Sejak Mei 2025, distributor-distributor asal China mulai menawarkan chip B200 kepada penyedia pusat data domestik. Jelas terlihat bahwa terdapat jalur utama yang menjadi penyokong masuknya chip AI terlarang tersebut dari provinsi-provinci tersebut.

Menanggapi berita tentang maraknya peredaran chip AI secara ilegal di pasar China, Nvidia akhirnya memberikan tanggapan. Mereka menekankan bahwa pembeli chip dari pasar gelap tidak akan mendapatkan garansi, pembaruan perangkat lunak, atau bantuan teknis dari pihak perusahaan. Di tengah perhatian publik, Presiden Donald Trump dalam rapat kabinet di Gedung Putih pada 8 Juli 2025, menyoroti pentingnya langkah ini untuk memperketat kontrol distribusi global serta mencegah penyebaran teknologi strategis kepada pihak-pihak yang tidak diinginkan.

Dengan semua situasi ini menegaskan bahwa industri teknologi tidak dapat terlepas dari berbagai tantangan hukum dan etika, serta keselarasan kepentingan di antara negara-negara yang bersaing dalam menghasilkan inovasi. Chip AI menjadi salah satu dari banyak simbol dalam perang dagang yang melibatkan teknologi dan kekuasaan global saat ini.